Idiot Wedding 101 Part #5 : Menyiapkan Pernikahan Saat LDR

4:24 AM

Phewwww, lama banget yah kita berdua nggak update blog paling sotoy se-2016 ini. Selama empat bulan sejak LDR kita memang super sibuk masing-masing. Ada banyak hal yang terjadi selama kita nggak update blog and it's not something we could share to public (siapa juga yang mau tau, sotoy banget sih!).
Idiot Wedding 101 Part #5 : Menyiapkan Pernikahan Saat LDR
Sumber: ezyshine.com


Allysa pindah kerja, Izul ganti-ganti shift kerja, stress kerjaan, jarak dan tentunya menyiapkan lamaran serta pernikahan benar-benar bikin kita berdua meledak-ledak. Ada waktu di mana bisa satu minggu kita jadi kurang akur, ada saat kita sepakat nggak mau ngomongin persiapan nikah karena it was a very sensitive issue. Whoaa pokoknya mah LDR sulit pisan euuuuyyyy, gokil yang bisa tahan selama tahunan!

Sebulan yang lalu Izul akhirnya pulang setelah empat bulan merantau di gunung, Allysa tentunya senang sekali sampai berkaca-kaca matanya. Tapi yaaah kepulangan Izul bukan berarti kita bisa nafas dan santai-santai, soalnya kita harus menyiapkan semua selama satu bulan ini. Lamaran, surat nikah, deal venue, cari catering, deal undangan, dll dll.
Idiot Wedding 101 Part #5 : Menyiapkan Pernikahan Saat LDR
Source: www.longdistancerelationship.net


Kali ini kita mau berbagi saran dari pengalaman nyiapin nikahan saat LDR...Nggak ngajarin sih, lebih ke ngasih saran bagi sesama pejuang LDR yang akan naik pelaminan. It's challenging and thrilling at the same time! Hmm, penasaran kan gimana cara kita ngejalanin LDR sambil nyiapin nikahan? Yuk baca sharing-sharing sotoy kita!!!

Izul:

Yup, jarangnya kami mengupdate blog ini, salah satu kendalanya adalah LDR yang cukup melelahkan bagi kami berdua. Apa lagi gue adalah orang paling sucks dalam LDR *kasian bet Allysa.

Gue pribadi adalah orang yang kurang suka ngobrol berpanjang lebar through media chat (line, wa, etc),  karena rasanya hampir gak ada bedanya dengan chat sama "simi-simi" alhasil Allysa sering gue tinggal tidur atau nge-game *hehehe maaf ya dule. Terus perbedaan waktu Jkt-Papua selama 2 jam juga cukup mempengaruhi pola komunikasi kita berdua, termasuk dalam mendiskusikan masalah acara perkawinan (NIKAH DULE NIKAH).

Bisa dibilang, ketika itu adalah saat-saat dimana kita berdua udah demote banget ngomongin nikahan, dan lebih banyak diisi dengan drama ke-egoisan kita berdua, hehehe. Untuk itu kali ini gue juga akan share tentang bagaimana melakukan komunikasi yang efektif di masa-masa sulit ketika mempersiapkan pernikahan (dengan apapun kondisinya).

1. Informasikan kesibukan masing-masing. Sering banget permasalahan seperti "balas chat kelamaan" menjadi super duper major big problem pada masa-masa sulit (apa lagi saat LDR), dengan 1001 alasannya. Untuk itu dengan menginfokan kegiatan masing-masing, mungkin kalian bisa menemukan waktu luang untuk leluasa ngobrol panjang lebar dengan suasana yang tidak terlalu mencekam.

2. Jangan melakukan komunikasi dalam bad emotion state. Ada kalanya ketika Allysa lagi dalam situasi Super Saiya 14 (PMS) dan emosinya lagi unstable, gue akan berusaha se keraaaaas mungkin untuk tidak melakukan hal-hal bodoh, seperti:

Korban: "Dule, kayaknya tanggal cuti ku di undur deh seminggu lagi... Gimana kalo lamarannya di tunda seminggu?"

Super Saiya 14: "APA!!! KAMU ITU GAK NGERTI YA KALO !@#$% &$&%@ KAMEEE HAMEEE HAAAAA!"

*Begitulah kira-kira... kalian mengerti kan?

Jika ada berita buruk atau pendapat ketidak setujuanmu akan suatu hal, mending cari waktu baik untuk mengatakannya, seperti saat pasangan mu habis menang lotre misalnya.

3. Jangan ikutan gila. Jika salah satu diantara kalian sedang dalam keadaan tidak waras (seperti dalam keadaan marah minta pernikahannya diundur aja sampe 2060 atau dibatalin sekalian) salah satunya harus tetap waras dan jangan terbawa arus si-gila, karena sungguh kata-kata itu hanya emosi se-saat. Mending yang satunya buka youtube terus search "Kang Maman" semoga terhibur.

4. Jangan panik. Dengan panik semua masalah sederhana akan terlihat seseram Dora yang mengetahui jika Boots adalah sodara kandungnya, seram sekali... Cobalah untuk tenang terutama saat mengkomunikasikan suatu masalah dengan calon mu, karena kepanikan akan mudah menular dan ketika keduanya panik, sungguh solusi akan sulit ditemui.

5. It's better if you don't do LDR, cus LDR is a bit*h. But if you have to do it sabar dan percaya adalah kuncinya, sounds so cliche but true...

Its more easy to said than done, but what doesn't kill you make you stronger, right? Dijalanin aja jangan dilawan ;)


Allysa:

Still learning of this whole new thing called Long D* Reparation....EEhhhh, i mean Long Distance Relationship~ Yaaah kalau kalian suka sama buku Raditya Dika yang awal-awal tuh, apa namanya...Kambing Jantan? Yeah apalah namanya, ya pasti kalian terhibur banget dengan cerita doi perkara LDR Aussie-JKT yang super sheeeeeeeeeeeeeeeeeeeeddd dan RD plus mantannya itu ended up putus, ya kan?

Well, kalian juga pasti tahu cerita Instagramer bernama Dorippu yang LDR bertahunan sama pacarnya lalu akhirnya menikah. Long Distance Relationship can be sucks but it guide us to grow actually. Gue enggak pernah sangka kalau bisa sampai di tahap "TIGA BULAN LAGI KAWIN ASOY" di usia 22 tahun ini. Gue juga gak pernah sangka akan menjalani LDR dan nanti Insya Allah juga akan LDM alias Long Distance Marriage. What kind of situation is this? The Hell!!!!

Selama empat bulan kemarin, situasi bangkai ini memaksa gue untuk mendewasakan diri. Gue juga belajar banyak mulai dari melatih kesabaran (which was hard AF), membagi pikiran dan tenaga antara kerja, ngurusin lamaran, ngurusin nikahan, kehidupan sosial, kesehatan dan hubungan jarak jauh, menahan rasa rindu #ceeelaaaaaah, dan yang paling fragile adalah menjaga kestabilan emosi.

Yaaap kestabilan emosi menurut gue adalah HAL PALING PENTING yang harus kalian awasi saat menyiapkan pernikahan while doing LDR.

Rasa rindu itu sangat kejam, dan penatnya kehidupan terkadang menambah tumpukan sampah di hati yang berakibat pada ketidak stabilan emosi. Sometimes gue merasa kalau setiap apapun yang Izul lakukan dan ucapkan ke gue itu SALAH. Sering kali gue nggak terima kalau dinasihatin apalagi kalau Izul udah mulai ngeluarin statement yang tidak pasti seperti diundurnya kepulangannya, etc. Waaah sumpah deh gue bisa marah-marah dalam satu minggu cuma karena Izul ketiduran gak bales chat, wkwkwkkwk. Sebelum LDR, hal-hal kayak gitu nggak pernah bikin gue marah, tapi ketika kita berjauhan well bahkan hal kecil aja terasa salah dan s*~

Kalau kalian termasuk dalam jajaran pejuang LDR akan menikah, seriously deh...maintain your emotion! Seperti yang Izul udah bilang di atas, dinginkan kepala dulu baru bicara lagi. Usahakan untuk SELALU meredam amarah dengan pergi keluar sebentar, ngobrol bareng teman, baca buku atau do anything you love! Emosi itu.....nggak akan pernah membuat rencana berjalan mulus, kawan!


Rasanya melelahkan yah guys? Tapi percaya deh things are going to be just fine if you got each other back. Izul sudah pulang kembali ke gunung dan kita akan memulai hubungan jarak jauh terakhir sebelum menikah. Wish us luck and we wish you all good luck duhai pejuang LDR!


Love,



Izul & Allysa

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts